Apa Saja yang Perlu Diperhatikan dalam Distribusi Pelaksanaan Tugas Guru?

Temen-temen okeguru, pernah nggak melihat sebuah jadwal pelajaran yang terlihat “baik-baik saja” di atas kertas, tapi ketika dijalankan tiba-tiba muncul masalah di sana-sini?

Pagi itu, di sebuah sekolah negeri kecil, Kepala Satuan Pendidikan duduk menatap tumpukan berkas. Di hadapannya, daftar guru, struktur kurikulum, dan jumlah rombongan belajar terbentang seperti potongan puzzle yang harus disusun tepat agar sekolah berjalan selaras.

Beliau menarik napas panjang. Tahun ajaran baru selalu membawa cerita baru, tantangan baru, dan tentu... tugas pembelajaran yang harus dibagikan dengan sebaik-baiknya.

Ketika Realita Tak Sesuai Harapan

Namun, temen-temen okeguru, tidak semua berjalan mulus. Di lapangan, masih ada satu-dua guru yang mengajar mata pelajaran yang sebenarnya bukan bidang keahliannya. Bukan karena mereka tidak mampu, tapi karena penugasan kadang terpaksa dilakukan demi menutup kekosongan.

Akibatnya? Proses pembelajaran menjadi kurang optimal, guru merasa tidak maksimal, dan murid pun ikut terkena dampaknya.

Ketika Kesalahan Kecil Menjadi Dampak Besar

Masalah ini ternyata tidak hanya berdampak pada pembelajaran di sekolah. Kesalahan dalam mendistribusikan tugas bisa berujung pada salahnya pembacaan data kebutuhan guru di tingkat pusat. Ketika guru ditempatkan tidak sesuai kualifikasi profesionalnya, pusat membaca bahwa sekolah “masih punya guru” untuk mata pelajaran tersebut...

Padahal kenyataannya, yang terjadi adalah penugasan yang dipaksakan.

Di sinilah kekacauan bisa mulai merambat. Guru yang seharusnya dibutuhkan bisa saja tidak diusulkan, sementara guru di lapangan bekerja dengan beban yang tidak semestinya.

3 Hal yang Perlu Diperhatikan

Itulah mengapa, temen-temen okeguru, dalam mendistribusikan tugas pembelajaran, Kepala Satuan Pendidikan memegang peran krusial. Dan ada tiga hal penting yang wajib diperhatikan sebelum menetapkan siapa mengajar apa:

  1. Jumlah dan jenis guru mata pelajaran – Apakah guru sesuai dengan kualifikasi pendidikannya? Bagaimana komposisi guru di sekolah?
  2. Struktur Kurikulum – Beban jam pelajaran, mata pelajaran yang harus tersedia, serta kebutuhan kompetensi murid harus benar-benar dibaca dengan tepat.
  3. Banyaknya rombongan belajar (rombel) – Semakin banyak rombel, semakin besar kebutuhan jam mengajar, dan semakin strategis proses pembagian tugas.

Jika ketiga hal ini diperhatikan, puzzle pembelajaran akan tersusun lebih presisi.

Kuncinya Ada pada Konsistensi

Pada akhirnya, temen-temen okeguru, distribusi tugas guru bukan hanya soal menata jadwal. Ini soal memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan guru yang tepat, dan setiap guru bekerja sesuai keahliannya.

Jika tiga hal itu konsisten diperhatikan, maka masalah distribusi tugas pembelajaran bisa dihindari, dan data kebutuhan guru ke pusat pun akan lebih akurat.

Sebuah langkah sederhana, tapi dampaknya sangat besar untuk mutu pendidikan.

Semoga bermanfaat.
Salam Inovasi Salam Implementasi

SCH OKEGURU

Posting Komentar untuk "Apa Saja yang Perlu Diperhatikan dalam Distribusi Pelaksanaan Tugas Guru?"