Temen-temen Okeguru, Saatnya Angkat Kearifan Lokal dan Nilai Unik Sekolah Lewat Kegiatan Kokurikuler!
Pernah merasa kegiatan sekolah terlalu “seragam” dan kurang menggali kekuatan khas yang dimiliki satuan pendidikan masing-masing? Yuk, saatnya manfaatkan Kegiatan Kokurikuler melalui Cara Lainnya — ruang bebas berkreasi yang memungkinkan sekolah mengekspresikan nilai, budaya, dan potensi lokal sebagai sumber belajar yang otentik dan bermakna!
Gambaran Umum
Kegiatan kokurikuler melalui cara lainnya merupakan bentuk kegiatan yang dirancang berdasarkan konteks lokal, nilai-nilai khas satuan pendidikan, dan kekuatan unik sekolah. Kegiatan ini dapat berupa pembelajaran berbasis budaya, sosial, lingkungan, agama, bahkan potensi masyarakat sekitar.
Selama kegiatan tersebut dirancang secara terencana, melibatkan murid secara aktif, ada asesmen yang relevan, serta berorientasi pada delapan dimensi Profil Lulusan, maka kegiatan tersebut dikategorikan sebagai kegiatan kokurikuler.
Contoh Implementasi Aktivitas
Berikut beberapa contoh bentuk kegiatan yang bisa dikembangkan oleh sekolah:
- Kegiatan budaya lokal, seperti : kelas membatik, angklung, tari tradisional, pembuatan anyaman bambu
- Kegiatan lingkungan, seperti : praktik bertani, urban farming, bank sampah sekolah
- Permainan tradisional, seperti : engklek, galah asin, bentengan, dan lain-lain
- Nilai-nilai khas lembaga, seperti : seperti kegiatan keagamaan di sekolah berbasis pesantren atau nilai sosial di sekolah berbasis komunitas
- Pagelaran seni, seperti : pementasan drama, musik daerah, pameran karya seni murid
Tahapan Pengembangan Kegiatan Kokurikuler melalui Cara Lainnya
Agar kegiatan ini tepat sasaran dan berdampak positif, berikut tahapan pengembangannya:
- Identifikasi Nilai dan Potensi Sekolah:
Telusuri keunikan lokal, budaya, tradisi, kekuatan komunitas, dan nilai lembaga yang bisa diangkat sebagai sumber pembelajaran. - Penentuan Dimensi Profil Lulusan:
Tentukan dimensi mana yang akan dikuatkan melalui aktivitas kokurikuler, misalnya gotong royong, bernalar kritis, mandiri, atau berkebinekaan global. - Perencanaan Kegiatan:
Rancang kegiatan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan. Tentukan bentuk aktivitas, siapa saja yang terlibat (guru, murid, orang tua, masyarakat), serta perangkat asesmen yang akan digunakan. - Pelaksanaan dan Pendampingan:
Jalankan kegiatan di dalam maupun luar kelas, berikan ruang eksplorasi dan refleksi bagi murid, serta dokumentasikan prosesnya. - Asesmen, Evaluasi, dan Tindak Lanjut:
Lakukan asesmen terhadap pencapaian dimensi profil dan kompetensi yang dilatih. Evaluasi kegiatan secara menyeluruh dan buat perbaikan untuk keberlanjutan program ke depan.
Temen-temen okeguru, kegiatan kokurikuler melalui cara lainnya ini adalah jendela bagi sekolah untuk menunjukkan jati dirinya. Jangan ragu untuk menggali dan merayakan kekuatan lokal yang kita miliki, karena di situlah karakter murid tumbuh kuat dan pembelajaran menjadi relevan dengan kehidupan nyata mereka.
Semoga bermanfaat.
Salam Inovasi Salam Implementasi
Posting Komentar untuk "Bentuk Kegiatan Kokurikuler Dengan Cara Lainnya"