Level Kompetensi Sosial Guru

Dunia pendidikan terus berkembang. Peran guru tidak hanya sebatas pengajar tetapi juga sebagai agen perubahan sosial. Salah satu aspek krusial dalam mengemban peran tersebut adalah kompetensi sosial guru. Melalui artikel ini, kita akan merinci level kompetensi sosial guru sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam Perdirjen GTK Nomor 2626/B/HK.04.01/2023.

LEVEL KOMPETENSI SOSIAL

Sebagai fondasi utama dalam peningkatan kualitas pendidikan, guru dituntut untuk memiliki empat kompetensi utama, termasuk pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Dalam fokus artikel ini, kita akan menjelajahi betapa pentingnya kompetensi sosial dalam membina hubungan dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali, dan masyarakat.

Kompetensi sosial guru menandai kemampuan mereka untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien. Ini tidak hanya mencakup hubungan di kelas, tetapi juga melibatkan kolaborasi dengan orangtua, sesama guru, dan pihak-pihak terkait di masyarakat.

Level Penguasaan Kompetensi Sosial. Setiap guru sudah seharusnya mengetahui dan memahami setiap level kompetensi sosial. Seluruhnya ada lima tingkatan atau level penguasaan kompetensi.

Level 1: Penguasaan Kompetensi Tingkat Paham

Guru pada level ini memahami konsep kolaborasi untuk meningkatkan pembelajaran. Mereka menyadari pentingnya keterlibatan orangtua/wali dan masyarakat dalam proses pendidikan serta memiliki kesadaran terhadap organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas.

Contohnya seorang guru yang menyelenggarakan pertemuan orangtua untuk membahas strategi pembelajaran yang efektif dan mendorong partisipasi aktif orangtua.

Level 2: Penguasaan Kompetensi Tingkat Dasar

Guru pada level ini sudah menggunakan strategi kolaborasi dalam meningkatkan pembelajaran. Mereka terlibat dalam keterlibatan orangtua/wali dan masyarakat, serta memahami pentingnya ikut terlibat dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas.

Sebagi contoh. Seorang guru terlibat dalam proyek kolaboratif dengan guru lain untuk mengembangkan metode pembelajaran inovatif.

Level 3: Penguasaan Kompetensi Tingkat Menengah

Guru pada level ini mampu mengevaluasi penggunaan strategi kolaborasi dan merancang perbaikan. Mereka memahami bahwa keterlibatan orangtua/wali dan masyarakat bukan hanya sebuah tanggung jawab, tetapi juga peluang untuk meningkatkan pembelajaran.

Contohnya seorang guru melakukan evaluasi menyeluruh terhadap acara sekolah yang melibatkan orangtua dan merancang perbaikan untuk tahun berikutnya.

Level 4: Penguasaan Kompetensi Tingkat Mumpuni

Kolaborasi dengan rekan sejawat menjadi fokus utama di level ini. Guru berkolaborasi dalam menggunakan strategi kolaborasi untuk meningkatkan pembelajaran, keterlibatan orangtua/wali, dan ikut serta dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas.

Semisal seorang guru bekerja bersama rekan sejawat dalam proyek komunitas untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan.

Level 5: Penguasaan Kompetensi Tingkat Ahli

Guru pada level ini menjadi pembimbing bagi rekan sejawat. Mereka tidak hanya menggunakan strategi kolaborasi dengan mahir, tetapi juga membimbing yang lain dalam menjalin hubungan sosial yang efektif.

Sebagai contoh, misalkan seorang guru terlibat dalam pelatihan bagi guru-guru baru tentang teknik komunikasi yang efektif dengan orangtua dan masyarakat.

Tabel Deskripsi Level Kompetensi Sosial Guru

tabel deskripsi level kompetensi sosial
Sumber : Lampiran I Perdijen GTK No 2626/B/HK.04.01/2023 halaman 3

Jadi kesimpulannya, dengan memahami dan menguasai kompetensi sosial pada berbagai level, guru tidak hanya menjadi pengajar yang efektif tetapi juga pemimpin yang dapat membangun jaringan emosional yang kuat. Dalam dunia pendidikan yang terus berubah, kompetensi sosial guru menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung perkembangan holistik peserta didik.

Semoga bermanfaat.
Salam Inovasi Salam Implementasi

Daftar pustaka:
Perdirjen GTK Nomor 2626/B/HK.04.01/2023

Posting Komentar untuk "Level Kompetensi Sosial Guru"